Kenapa Harga Cabe Melonjak

Cabe itu pedas, Jenderal! 😆

Belakangan ini memang harga cabai sedang gila-gilanya. Sampe harga cabe itu udah lebih mahal dari daging ayam. Seribu perak cuma dapat berapa biji cabe rawit aja, yang biasanya seribu dapat sebungkus cabe rawit yang cukup untuk bikin jontor mulut selama dua tiga hari 😆

Kira-kira, kenapa harga cabe melonjak?

Dulu, saya pernah gambling jadi pengusaha (baca: petani) cabai di daerah Garut. dan akhirnya bangkrut. Selain memang kurang terlalu serius menjalaninya, nggak kuat juga ngikuti ‘permainan’ harga cabai ini.

Bagi petani, biasanya lonjakan harga cabe nggak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan mereka. Malah terkadang pusing tujuh keliling lapangan bola karena panen gagal di musim hujan seperti ini. Tapi mungkin itu pula yang menyebabkan harga cabai jadi mahal aujubilah, stock menipis sementara permintaan tetap tinggi. Belum lagi karena sifat komoditi cabai ini yang cepat membusuk sehingga harus cepat disalurkan. Belum lagi trik para tengkulak, bandar, distributor dan lain sebagainya menyetel harga melihat peluang. Nah, jadi deh harganya naik-naik ke puncak gunung.

Harga cabe ini memang tergolong tidak stabil. Kadang dapat murah meriah, kadang dikasih mahal ga pake akal.

Sementara pemerintah sendiri ga bisa apa-apa, cuma bisa mendorong agar dinas pertanian di setiap daerah meningkatkan kapasitas produksi cabai.

Pedas!

.